Kisah Tika Ramlan Jalani Bisnis Fesyen, Pernah Tak Percaya Diri

Tika menyatakan merambah ke dunia fesyen hijab bermula dari memenuhi kegiatannya lepas dari karirnya bernyanyi, lagipula kini ia memilih guna berhijab Syar’i.

“Kebetulan aku kan kini sudah berhijab, awalnya bisnis ini, aku jalanin untuk memenuhi kekosongan usai dari T2. Tapi kesini-kesini, aku pikir ini ialah awal sesuatu yang jangka panjang, dapat dipakai tidak sedikit orang, anda pertimbangkan lagi untuk menciptakan bisnis yang juga dapat dipakai sehari-sehari. Jadilah bisnis busana Syar’i ini,” cerah Tika di Plaza Indonesia Jakarta, 9 Desember 201.

Meski dirinya tak mempunyai dasar guna menjadi seorang perancang busana profesional, tetapi Tika mengaku tidak sedikit dibantu sang suami dan kesebelasan produksinya untuk membuat karya yang luar biasa.



“Aku kan memang tidak terdapat basic sekolah fashion, namun kebetulan sebab suami orang desain, dia pun arsitek, tidak sedikit input dari dia,” terang wanita kelahiran 5 April 1986 ini.

Baca Juga : Selebriti Roy Kiyoshi dan Eveline Jadi Sorotan Netizen Setelah Unggah Foto Mesra

“Tapi tetap terdapat tim guna yang beda juga. Sambil berjalan, separuh tahun aku tidak sedikit diskusi sama dia. Belajar desain, bahan apa yang bagus guna busana Syar’i. Karena bajunya sendiri kan tertutup banget, bila gak dapat pilih bahan yang tepat tentu nanti berat. Dari situ aku belajar pemilihan bahan dan pola, sangat susah guna Khimar,” tambahnya.

Meski ia seorang public figure dan mempunyai pengaruh besar, tetapi ia tidak hendak berbisnis melulu dikenal sebab embel-embel namanya saja. Ia hendak karyanya pun sama bersinarnya dengan dirinya sebagai artis tanah air yang bersinar.

“Aku lebih pengen kenal brandnnya. Karena orang sekitar ini tau aku penyanyi, ya iyalah orang dapat bisnis sebab udah terkenal. Tapi aku inginkan orang mengupayakan brand aku tanpa tahu urusan itu. Dan mereka mengakui memang bajunya berkualtas,” pungkasnya.

Dikatakan Tika andai dirinya baru mulai melangkah di dunia bisnis fesyen ini, Tika pernah pun mempunyai rasa tidak percaya diri.

“Pasarnya luas banget. Sempet enggak percaya diri terdapat enggak ya yang inginkan beli, ternyata terdapat pasarnya, gak akan habis,” sambungnya.