Ini Kakak Adik Pendiri Si.Se.Sa. yang Koleksi Baju Syar'inya Sering Soldout

Merek busana fashion muslim Si.Se.Sa. dikenal dengan koleksi baju syar'i yang harganya tidaklah murah. Lebih menakjubkannya lagi baju-baju syar'i Si.Se.Sa. yang berharga jutaan rupiah tersebut kerap soldout dalam hitungan menit.

Si.Se.Sa. didirikan tiga kakak beradik putri desainer kondang Merry Pramono. Mereka ialah Siriz Tentani, Senaz Nasansia dan Sansa Enandera. Eksklusif untuk Wolipop, kakak beradik tersebut pun mengisahkan bagaimana koleksi karya mereka tidak jarang kali ludes diserbu pelanggan.

Senaz Nasansia mengisahkan koleksi Si.Se.Sa. tidak jarang kali soldout sebab memang telah ditunggu-tunggu oleh semua pelanggan. Berdasarkan keterangan dari Senaz karya mereka ditunggu karena memang Si.Se.Sa. tidak jarang kali merilis busana syar'i yang berbeda, tetapi tetap cocok pakem berbusana dalam Islam.




Ini Kakak Adik Pendiri Si.Se.Sa. yang Koleksi Baju Syar'inya Sering SoldoutPendiri brand busana muslim Si.Se.Sa. ialah Siriz Tentani (tengah), Senaz Nasansia (kanan) dan Sansa Enandera (kiri). Foto: gresnia/wolipop
Baca juga: Si.Se.Sa Luncurkan Koleksi Gamis Swarovski Hingga Kebaya Syar'i
"Karena jujur busana syar'i tersebut susah tersebut untuk di desain macem-macem. Banyak pakemnya. Maka dari itu, dari pakem itu kita tidak dapat mengeksplore desain cutting baju lebih banyak. Jadi anda memang bagaimana metodenya supaya menyerahkan sesuatu yang baru, makanya anda lebih ke bahan, software dan makanya ditunggu-tunggu. Customer tersebut tahu bila Si.Se.Sa. menerbitkan koleksi tersebut pasti sesuatu yang baru. Bukan yang itu-itu saja. Dan setiap terbit mereka mesti punya," kata Senaz saat didatangi Wolipop bareng Siriz, dan Sansa di Si.Se.Sa. Boutique, Jl. Panglima Polim IV No. 136, Jakarta Selatan (28/11/2019).

Wanita 38 tahun tersebut mengatakan sejak mula berdiri Si.Se.Sa., memang telah memproduksi busana syar'i berbobot | berbobot | berkualitas premium. Busana-busana Si.Se.Sa. diciptakan di butik sang ibunda, Merry Pramono dengan workshop dan penjahit yang telah kualitas butik.

"Jadi anda memang terkenal sebab kualitasnya juga. Jadi customer tersebut selalu bilang kualitasnya Si.Se.Sa tersebut bagus. Jadi tersebut juga adalahpoin terbesar dari berkembangnya Si.Se.Sa. ketika ini," ungkapnya.

Ini Kakak Adik Pendiri Si.Se.Sa. yang Koleksi Baju Syar'inya Sering SoldoutSiriz Tentani (tengah), Senaz Nasansia (kanan) dan Sansa Enandera (kiri). Foto: Gresnia Arela/Wolipop


Busana-busana syar'i Si.Se.Sa. dipasarkan dengan harga mulai Rp 3 jutaan. Sedangkan harga khimar selama Rp 1 jutaan. Siriz menuliskan produk Si.Se.Sa dihiasi kristal yang di buatan oleh Swarovski AG dari Austria.

"Si.Se.Sa pun terkenal sebab originalitasan, saya dan anda selalu buat yang terbaru, berinovasi, jadi yang belum orang kepikiran anda bikin. Dan satu lagi karakteristik kita itu ialah Swarovski. Jadi mengapa Si.Se.Sa dikenal, sebab pakai label Swarovski, dimana brand dari Austria, mereka menunjuk Si.Se.Sa sebagai branding mitra kesatu mereka di Indonesia," jelas Siriz.

Mengenai harga busana syar'i Si.Se.Sa. yang tidak murah, Senaz menuliskan harga tersebut seimbang dengan kualitas yang mereka berikan. Tiga kakak adik desainer tersebut mengaku busana Si.Se.Sa. mempunyai kualitas butik.

"Dan seluruh customer tersebut tau perbandingannya dengan brand lain. Untuk yang komentar mengapa mahal? Karena belum mencoba, bila sudah mengupayakan oh iya sebab nyaman," katanya.

Siriz menambahkan bahan yang digunakan oleh Si.Se.Sa bertolak belakang dari yang lain. "Untuk rinci bahan anda dari dulu pake tersebut khimar dari chiffon, namun chiffon dari Si.Se.Sa ini bertolak belakang daripada yang lain. Karena chiffonnya telah customized, kita mohon tingkat ketipisan dan ketebalannya cocok dengan permintaan kita. Ini yang kita format untuk menjadikan khimar. Nah setelah tersebut dress kita tidak sedikit dari katun, crepe, brokat, scuba, denim dan kita pun meng-explore seluruh bahan," jelasnya.

Siriz bercerita, Si.Se.Sa. pernah mencoba menciptakan koleksi yang harganya ramah di kantong. Tetapi menurutnya koleksi tersebut justeru tidak terlalu digemari oleh pelanggan setia mereka.

"Kita pernah mencoba menggunakan bahan yang harganya di bawah itu, agar harganya lebih murah. Tetapi banyak sekali customer bilang 'nggak usah yang kemarin aja'. Jadi yasudah memang standarnya segitu dan anda percaya anda punya segmentasi pasar masing-masing. Kita percaya Insya Allah semuanya terdapat pembelinya masing-masing range brand," tutupnya.