Jejak Hijab di Indonesia, Sekarang Tren, Dulu Jadi Identitas Perjuangan Muslimah Lawan Penjajah

Hijab kini dapat dikatakan jadi busana trendi untuk kaum muslimah. Apalagi menjelang puasa, pelbagai model hijab semakin stylish makin berkembang dari tahun ke tahun.

Nah, sebelum ngetren seperti kini ternyata dalam prosesnya, bagaimana jejak hijab di Indonesia?

Sebagai busana Muslimah di Indonesia sempat menjangkau titik dimana hijab menjadi identitas perjuangan kaum Muslimah melawan penindasan kaum penjajah.

Sejarah mencatat, nama-nama mujahidah laksana Tengku Fakinah dari Aceh dan Opu Daeng Siradju dari Sulawesi Selatan, ataupun Hajjah Rangkayo (H.R) Rasuna Said, Rahmah El Yunusiyyah, Cut Nyak Dhien dan Nyai Ahmad Dahlan. Mereka yang dinamakan ini ialah pejuang muslimah pada masanya, yang berusaha melawan kezhaliman kaum penjajah dengan jilbabnya




Di Indonesia, hijab sebagai busana Muslimah ini secara umum dikenal dengan nama Jilbab.
Secara etimologis jilbab berasal dari bahasa arab jalaba yang berarti menghimpun atau membawa.

Selain tersebut ada pun pendapat yang menuliskan bahwa jilbab berasal dari kata al jalb, yang dengan kata lain menjulurkan/memaparkan sesuatu dari sebuah tempat ke lokasi yang lain.

Sedangkan arti jilbab secara spesifik ialah “gamis”. Yaitu pakaian yang lebih lebar dari khimar, yang digunakan oleh wanita guna menutupi kepala dan dadanya.

Namun seiring berjalannya waktu, hijab atau jilbab di Indonesia definisinya bergerak seiring pertumbuhan zaman.