Hijabku Bukan Hijabmu
Hijabku Bukan Hijabmu
Komunitas hijab dunia terheran-heran di akhir 2018 lalu. Dina Torkia atau yang dikenal dengan nama Dina Tokio mendownload fotonya tanpa hijab. Melalui akun Instagram pribadinya @dinatokio, ia mulai tampil tanpa penutup kepala.
Aksinya pasti saja jadi sorotan. Nama Dina Tokio bukan sembarangan untuk komunitas hijab. Bahkan, Dina dinamakan sebagai pelopor pembuat konten 'tutorial hijab' di platform Youtube.
Sejak menjadi vlogger dengan banderol 'tutorial hijab', namanya makin melejit. Tak heran bila sosoknya digandrungi tidak sedikit hijabers dunia sampai menjadi seorang muse untuk komunitas hijab. Dina mempopulerkan gaya berhijab modern, stylish, dan fresh.
Penampilannya tanpa hijab semakin diperkuat dengan unggahan kedudukan instastory darinya. Dina menuliskan komunitas hijab laksana racun, dan ia tak tahan lagi dengan itu.
Keputusannya melepas hijab mengundang tidak sedikit kontra. Berbagai komentar negatif dan ejekan dari semua pengikutnya terucap tajam. Bahkan Dina menciptakan sebuah video di Youtube eksklusif membaca ejekan dan sindiran yang menghujatnya.
Dalam video itu Dina seolah tak peduli dengan hujatan yang ditujukan dunia padanya. Namun apa kata Dina? Dia menuliskan dirinya baik-baik saja.
Lantas, apakah keputusan Dina guna ‘taking off my hijab' menafsirkan bahwa semua hijabers canggih akan mengerjakan hal serupa? Apa ini menjadi tren laksana 'tutorial hijab' yang populer berkat Dina?
Wah, sepertinya tidak boleh dulu beranggapan demikian. Tak melulu nama Dina Tokio yang menciptakan hijab menjadi senjata powerful di dunia hijabers. Sosok Mariah Idrissi tak dapat dipandang rendah.
Mariah adalahmodel kesatu yang menjebol label global H&M. Namanya telah melambung empat tahun silam. Mariah makin terkenal saat bekerja guna label Fenty Beauty milik biduan Rihanna.
Tak melulu itu, Mariah sangat dianggarkan di dunia fesyen Inggris. Ia bahkan digandeng desainer muslim ternama berdarah Jepang, Hana Tajima. Berasal dari negara yang sama Dina, Mariah tak berpaling dari hijabnya.
Justru hijab Mariah yang menciptakan sosoknya dinamakan sebagai 'penoreh sejarah' kesatu model berhijab internasional. Saat aliran modest fashion melambung, Mariah pun disebut sebagai 'The Symbol of Modest Fashion'.
Lalu, apa kata Mariah soal hijab yang sekarang dilirik industri fesyen dunia? Dengan lantang dia berbicara pada Insider.com:
"Menjadi tantangan untuk saya untuk menciptakan dunia paham. Industri fesyen mesti bekerja dengan wanita muslim dan dari seluruh latar belakang. Pada tadinya mungkin hebat ketika tidak sedikit label menerbitkan koleksi eksklusif Ramadhan atau Idul Fitri. Tapi butuh diketahui, kami tidak menggunakan jilbab melulu pada masa-masa tertentu. Kami menggunakannya sepanjang waktu,".
Soal pertanyaan, mana yang bakal menjadi tren? Singkat saja, 'hijab' Dina bukanlah 'hijab' Mariah. Satu kata yang sama dengan arti yang berbeda untuk keduanya.
Komunitas hijab dunia terheran-heran di akhir 2018 lalu. Dina Torkia atau yang dikenal dengan nama Dina Tokio mendownload fotonya tanpa hijab. Melalui akun Instagram pribadinya @dinatokio, ia mulai tampil tanpa penutup kepala.
Aksinya pasti saja jadi sorotan. Nama Dina Tokio bukan sembarangan untuk komunitas hijab. Bahkan, Dina dinamakan sebagai pelopor pembuat konten 'tutorial hijab' di platform Youtube.
Sejak menjadi vlogger dengan banderol 'tutorial hijab', namanya makin melejit. Tak heran bila sosoknya digandrungi tidak sedikit hijabers dunia sampai menjadi seorang muse untuk komunitas hijab. Dina mempopulerkan gaya berhijab modern, stylish, dan fresh.
Penampilannya tanpa hijab semakin diperkuat dengan unggahan kedudukan instastory darinya. Dina menuliskan komunitas hijab laksana racun, dan ia tak tahan lagi dengan itu.
Keputusannya melepas hijab mengundang tidak sedikit kontra. Berbagai komentar negatif dan ejekan dari semua pengikutnya terucap tajam. Bahkan Dina menciptakan sebuah video di Youtube eksklusif membaca ejekan dan sindiran yang menghujatnya.
Dalam video itu Dina seolah tak peduli dengan hujatan yang ditujukan dunia padanya. Namun apa kata Dina? Dia menuliskan dirinya baik-baik saja.
Lantas, apakah keputusan Dina guna ‘taking off my hijab' menafsirkan bahwa semua hijabers canggih akan mengerjakan hal serupa? Apa ini menjadi tren laksana 'tutorial hijab' yang populer berkat Dina?
Wah, sepertinya tidak boleh dulu beranggapan demikian. Tak melulu nama Dina Tokio yang menciptakan hijab menjadi senjata powerful di dunia hijabers. Sosok Mariah Idrissi tak dapat dipandang rendah.
Mariah adalahmodel kesatu yang menjebol label global H&M. Namanya telah melambung empat tahun silam. Mariah makin terkenal saat bekerja guna label Fenty Beauty milik biduan Rihanna.
Tak melulu itu, Mariah sangat dianggarkan di dunia fesyen Inggris. Ia bahkan digandeng desainer muslim ternama berdarah Jepang, Hana Tajima. Berasal dari negara yang sama Dina, Mariah tak berpaling dari hijabnya.
Justru hijab Mariah yang menciptakan sosoknya dinamakan sebagai 'penoreh sejarah' kesatu model berhijab internasional. Saat aliran modest fashion melambung, Mariah pun disebut sebagai 'The Symbol of Modest Fashion'.
Lalu, apa kata Mariah soal hijab yang sekarang dilirik industri fesyen dunia? Dengan lantang dia berbicara pada Insider.com:
"Menjadi tantangan untuk saya untuk menciptakan dunia paham. Industri fesyen mesti bekerja dengan wanita muslim dan dari seluruh latar belakang. Pada tadinya mungkin hebat ketika tidak sedikit label menerbitkan koleksi eksklusif Ramadhan atau Idul Fitri. Tapi butuh diketahui, kami tidak menggunakan jilbab melulu pada masa-masa tertentu. Kami menggunakannya sepanjang waktu,".
Soal pertanyaan, mana yang bakal menjadi tren? Singkat saja, 'hijab' Dina bukanlah 'hijab' Mariah. Satu kata yang sama dengan arti yang berbeda untuk keduanya.
0 Komentar