7 Jenis Hijab dari Berbagai Negara

1. Kerudung
Indonesia dikenal dengan negara berpenduduk muslim terbanyak di dunia. Tak heran kalau tidak sedikit perempuan Indonesia yang menyimpulkan untuk mengenakan jilbab, atau dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan istilah kerudung.
Kerudung telah ada semenjak zaman dahulu, dan beriringan dengan pertumbuhan mode di Indonesia, gaya berkerudung juga semakin beragam. Mulai dari selendang polos yang dikenakan biasa di kepala, hingga sekian banyak  model, dari jilbab segi empat, selendang panjang pashmina, dan model kerudung bergo yang dapat dipakai langsung secara instan.
Namun, istilah kerudung kalah poluler dengan istilah jilbab yang mulai melekat di kalangan muslimah Indonesia. Dari segi bahan jilbab ini juga beragam. Ada yang berbahan kain paris yang tipis, atau kain satin dan katun yang halus.

2. Khimar
Istilah ini tentu pun tidak asing untuk kaum wanita muslim Indonesia. Bahkan beberapa muslimah Indonesia pun mengenakannya.
Khimar ialah sebutan ‘kerudung’ di Mesir. Namun, tidak semua wanita Mesir mengenakan Khimar laksana yang anda ketahui. Karena pertumbuhan zaman gaya Khimar di Mesir pun mengalami perkembangan.
Ciri khas Khimar merupakan kainnya yang lebar dan panjang, sampai-sampai menutup nyaris seluruh badan. Untuk opsi warna paling beragam, tetapi masih jarang didatangi Khimar yang bermotif.

3. Turban
Siapa sih yang tidak kenal istilah turban? Cara gunakan jilbab dengan model turban pun sudah tidak sedikit dipakai oleh wanita Indonesia.
Turban identik dikenakan oleh kaum wanita muslim di Afrika, tetapi seiring dengan pertumbuhan mode, teknik pakai jilbab model turban mulai diikuti tidak sedikit kaum muslimah di semua dunia.
Bentuk dan gaya menggunakan turban lumayan bervariasi, yang aslinya dulu melulu dikenakan di kepala dengan teknik melilitkan kain guna menghindari panas matahari. Bahkan turban di Afrika, tidak hanya digunakan kaum wanita saja.

4. Chador
Hampir serupa dengan Khimar, Chador atau cadar adalahkerudung yang memblokir kepala sampai seluruh badan. Chador paling populer di kalangan wanita Iran. Ketika menggunakan Chador, yang nampak hanyalah wajah dan kaki saja.
Chador benar-benar menutupi semua badan semua perempuan yang memakainya. Pilihan warna Chador pun tidak melulu hitam saja, ada tidak sedikit pilihan warna dan motif.
Tidak melulu di Iran, Chador pun populer di kalangan wanita muslim Lebanon dan sejumlah negara selama yang masih merealisasikan tradisi Shi’ite.

5. Dupatta
Di India, ada pun kain yang memiliki faedah seperti jilbab, dan biasa dikenakan oleh wanita muslim di sana. Namanya Dupatta. Dupatta pun kerap dipakai untuk memblokir kepala mempelai wanita di hari pernikahannya.
Pernah lihat adegan pernikahan di film Bollywood? Biasanya terdapat pengantin perempuannya yang mengenakan penutup kepala. Nah, penutup kepala tersebut ialah Dupatta.
Bahan Dupatta ini sangat serupa dengan bahan untuk menciptakan kain sari. Di samping itu, karakteristik lainnya ialah corak Dupatta yang paling ‘India’ banget.
Cara gunakan jilbab ala wanita India ini sederhana, lumayan menaruh Dupatta di kepala dan menyampirkannya ke pundak.

6. Esarp
Kalau teknik pakai jilbab yang satu ini familiar di Turki, dan tidak sedikit perempuan muslim Turki yang memilih teknik pakai jilbab yang satu ini. Mereka menyinggung model jilbabnya dengan Esarp. Kain yang berasal dari bahan silk, berbentuk persegi. Perempuan Turki memilih Esarp sebagai teknik pakai jilbab mereka, sebab lebih fashionable dan trendy.
Gaya berjilbab ini juga tidak sedikit diterapkan oleh wanita Indonesia. Bahkan opsi motifnya tak kalah bervariatif dari negeri asalnya.

7. Amira
Terakhir ialah cara gunakan jilbab yang familiar dan populer di kalangan muslimah Syria. Bila disaksikan dari teknik pakai jilbabnya, paling sederhana. Hanya dengan melilitkan Amira (sebutan kerudung) ke kepala dan melingkarkannya ke leher. Uniknya, menggunakan Amira tidak perlu memakai peniti atau jarum, lumayan dengan melilitkannya ke leher saja.