Tren Mode Muslim Malaysia Malaysia Saat Ini VS Islam!
Tren Mode Muslim Malaysia Malaysia Saat Ini VS Islam!
Saya mengejar posting yang sangat unik yang diantarkan oleh pembaca online HarakahDaily Dot Net yang diidentifikasi melulu dengan namanya, Bekas Budak UKM. Nah, Bekas Budak UKM mengusung sejumlah isu sensitif ketika ini tentang wanita Malaysia Malaysia dan saya bercita-cita siapa juga yang menyimak ini hari ini bakal memberi santap apa juga yang saya bakal bagikan di sini dengan benak terbuka.
Pertama-tama, surat yang di berikan oleh Bekas Budak UKM untuk HarakahDaily Dot Net mengaku keprihatinan pengarang tentang tren mode ketika ini dari perempuan Malaysia Malaysia. Bekas Budak UKM bahkan sudah mendaftarkan kekhawatirannya laksana yang diperlihatkan di bawah ini:
Beberapa perempuan Malaysia Malaysia mengenakan jilbab pendek yang tidak benar-benar menutupi 'aurat' mereka sepenuhnya. Faktanya, leher mereka terlihat lumayan jelas.
Beberapa perempuan Malaysia Malaysia mengenakan jilbab bareng dengan kaus pendek mereka dan sejumlah bahkan tanpa lengan menunjukkan lengan dan bahu mereka. Saya pikir apa yang dimaksud Bekas Budak UKM ialah baby tees, camisoles, raglans, dan tank top.
Beberapa perempuan Malaysia Malaysia mengenakan jilbab bareng dengan jeans mereka yang paling ketat memperlihatkan format sepatu bot mereka (maafkan saya sebab mengatakan ini) untuk semua orang.
Bekas Budak UKM memang menuliskan sejumlah kekhawatiran lagi namun saya melulu tertarik pada tiga yang kesatu laksana yang dilafalkan di atas. Bagi non-Malaysia dan non-Muslim yang menyimak ini hari ini, Anda mesti terlebih dahulu mengetahui bahwa beberapa besar (+ 90%) perempuan Malaysia Malaysia dicetuskan sebagai Muslim. Wanita muslim diminta guna menutupi masing-masing bagian tubuh mereka kecuali wajah dan tangan mereka (dari ujung jari mereka ke sendi pergelangan tangan) saat mereka telah menjangkau pubertas. Wanita Muslim pun dilarang mengenakan pakaian yang bakal mengungkapkan format tubuh dan kelengkungan mereka. Mengenakan pakaian transparan atau tipis pun sangat dilarang dalam Islam.
Dalam makna tertentu, surat yang dikatakan oleh Bekas Budak UKM hanyalah pendahuluan mata. Saya seorang Muslim pun dan saya tidak mesti menjadi Orang Suci untuk menuliskan bahwa tren perempuan Malaysia Malaysia ketika ini tidak cocok dengan teknik Islam. Ini ialah tren yang mengkhawatirkan dan saya memang berbagi keprihatinan saya mengenai masalah ini dengan tidak sedikit Muslim beda yang peduli di Malaysia. Tolong tidak boleh tanya saya kenapa wanita Malaysia Malaysia yang bermunculan Muslim berperilaku dan berpakaian seperti tersebut karena saya benar-benar tidak punya jawaban. Dengan benar, masing-masing Muslim yang bermunculan di sini di Malaysia terpapar semacam edukasi Islam dasar saat mereka masih muda. Banyak yang dikirim ke sekolah-sekolah pengajaran agama dan diajarkan seluruh tentang teknik hidup Islam di sana.
Saya benar-benar bertanya-tanya bagaimana di dunia ini wanita Muslim Malaysia Malaysia merasakan kekacauan semacam ini semenjak awal. Apakah mereka diprovokasi oleh media massa laksana acara televisi, film, dan sebagainya?
Kami tidak pernah dapat mengejar jawabannya sendirian. Saya benar-benar bercita-cita bahwa perempuan Malaysia Malaysia bakal maju dan mempunyai suara mereka dalam masalah ini. Kami seluruh bertanya-tanya dan melulu Anda yang dapat menyerahkan kami jawaban yang diperlukan. Jika kita mempunyai komentar atau umpan balik mengenai masalah ini, tidak boleh ragu guna menyuarakannya di blog Wanita Melayu di Malaysia. Terima kasih.
Saya mengejar posting yang sangat unik yang diantarkan oleh pembaca online HarakahDaily Dot Net yang diidentifikasi melulu dengan namanya, Bekas Budak UKM. Nah, Bekas Budak UKM mengusung sejumlah isu sensitif ketika ini tentang wanita Malaysia Malaysia dan saya bercita-cita siapa juga yang menyimak ini hari ini bakal memberi santap apa juga yang saya bakal bagikan di sini dengan benak terbuka.
Pertama-tama, surat yang di berikan oleh Bekas Budak UKM untuk HarakahDaily Dot Net mengaku keprihatinan pengarang tentang tren mode ketika ini dari perempuan Malaysia Malaysia. Bekas Budak UKM bahkan sudah mendaftarkan kekhawatirannya laksana yang diperlihatkan di bawah ini:
Beberapa perempuan Malaysia Malaysia mengenakan jilbab pendek yang tidak benar-benar menutupi 'aurat' mereka sepenuhnya. Faktanya, leher mereka terlihat lumayan jelas.
Beberapa perempuan Malaysia Malaysia mengenakan jilbab bareng dengan kaus pendek mereka dan sejumlah bahkan tanpa lengan menunjukkan lengan dan bahu mereka. Saya pikir apa yang dimaksud Bekas Budak UKM ialah baby tees, camisoles, raglans, dan tank top.
Beberapa perempuan Malaysia Malaysia mengenakan jilbab bareng dengan jeans mereka yang paling ketat memperlihatkan format sepatu bot mereka (maafkan saya sebab mengatakan ini) untuk semua orang.
Bekas Budak UKM memang menuliskan sejumlah kekhawatiran lagi namun saya melulu tertarik pada tiga yang kesatu laksana yang dilafalkan di atas. Bagi non-Malaysia dan non-Muslim yang menyimak ini hari ini, Anda mesti terlebih dahulu mengetahui bahwa beberapa besar (+ 90%) perempuan Malaysia Malaysia dicetuskan sebagai Muslim. Wanita muslim diminta guna menutupi masing-masing bagian tubuh mereka kecuali wajah dan tangan mereka (dari ujung jari mereka ke sendi pergelangan tangan) saat mereka telah menjangkau pubertas. Wanita Muslim pun dilarang mengenakan pakaian yang bakal mengungkapkan format tubuh dan kelengkungan mereka. Mengenakan pakaian transparan atau tipis pun sangat dilarang dalam Islam.
Dalam makna tertentu, surat yang dikatakan oleh Bekas Budak UKM hanyalah pendahuluan mata. Saya seorang Muslim pun dan saya tidak mesti menjadi Orang Suci untuk menuliskan bahwa tren perempuan Malaysia Malaysia ketika ini tidak cocok dengan teknik Islam. Ini ialah tren yang mengkhawatirkan dan saya memang berbagi keprihatinan saya mengenai masalah ini dengan tidak sedikit Muslim beda yang peduli di Malaysia. Tolong tidak boleh tanya saya kenapa wanita Malaysia Malaysia yang bermunculan Muslim berperilaku dan berpakaian seperti tersebut karena saya benar-benar tidak punya jawaban. Dengan benar, masing-masing Muslim yang bermunculan di sini di Malaysia terpapar semacam edukasi Islam dasar saat mereka masih muda. Banyak yang dikirim ke sekolah-sekolah pengajaran agama dan diajarkan seluruh tentang teknik hidup Islam di sana.
Saya benar-benar bertanya-tanya bagaimana di dunia ini wanita Muslim Malaysia Malaysia merasakan kekacauan semacam ini semenjak awal. Apakah mereka diprovokasi oleh media massa laksana acara televisi, film, dan sebagainya?
Kami tidak pernah dapat mengejar jawabannya sendirian. Saya benar-benar bercita-cita bahwa perempuan Malaysia Malaysia bakal maju dan mempunyai suara mereka dalam masalah ini. Kami seluruh bertanya-tanya dan melulu Anda yang dapat menyerahkan kami jawaban yang diperlukan. Jika kita mempunyai komentar atau umpan balik mengenai masalah ini, tidak boleh ragu guna menyuarakannya di blog Wanita Melayu di Malaysia. Terima kasih.
0 Komentar